resume ke - 30

 Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh

Bismilahirrohmanirrohim... 

    Rasanya lidah ini kelu, hati ini dakdikduk tak karuan membaca kalimat om Jay pada pembukaan pertemuan ke - 30. Rasanya sebentar sekali pertemuan ini walau kadang aku hanya bisa menyimak dan menyimak. Tapi sungguh pada pertemuan kali ini terasa ada yang berbeda seolah ditinggal kekasih yang akan pergi. 

    "Selamat malam guru Blogger Indonesia, Tak terasa malam ini kita memasuki pertemuan terakhir, Ada pertemuan dan ada perpisahan, Namun bukan berarti kita tak saling tegur sapa di dunia Maya, Jangan lupa blognya terus di-update sehingga kelak menjadi buku yg bermutu. Dari kumpulan tulisan di blog akan menjadi buku yang enak dibaca bila anda tahu caranya. Sebab menulis itu semudah ceplok telor. Di Bandung adzan isya tiba. Di Kupang NTT sudah lebih dahulu waktu isya. Sebab ada perbedaan waktu di antara kita. Jarak yang jauh terasa menjadi dekat berkat adanya wa group yang saling melengkapi dan membahagiakan." 

    Kata - kata itu yang membuat mata ini berlinang dan hati terasa sedih seolah ada sesuatu yang hilang hati yang paling dalam, Malam ini akan diisi oleh pemateri yang usianya tidak muda lagi tapi semangatnya yang luar biasa terus menggelora hingga ke nusantara.  yaitu Ibu Dra. Lilis Ika Sutikno. SH. lahir di Surabaya, 11 Maret 1969, dengan moderator wanita cantik yang masih muda belia tapi pengalaman menulisnya luar biasa, yaitu Ms. Phia. Pertemuan kali ini membahas tentang " Menulis semudah ceplok telor ". 

    Berbicara tentang menulis, menulis adalah merangkai huruf - huruf, kata - kata atau kalimat sehingga menjadi tulisan yang bermakna. Menurut bunda Lilis, menulis itu sangat mudah semudah ceplok telor apa iya? kita simak paparan selanjutnya. Bunda Lilis memberikan i"tibar melalui sebuah kisah prinsip kehidupan karangan Paolo coelho yang menceeritakan seorang nenek yang menceritakan tentang falsafah sebuah pensil dalam prinsip kehidupan. menurut Paolo Coelho ada 5 analogi dari sebuah pensil

1. Pensil bisa untuk membuat tulisan, gambar atau sebuah karya yang hebat, tetapi sebuah karya yang        hebat dapat dibuat karena ada tangan yang membimbing dan menggerakan, yaitu  Allah SWT.,                sehingga kita tidak pantas sombong dan takabur karena semuanya atas kehendaknya. Mulailah                dengan berdoa sebelum menulis, sebab ada tangan Tuhan yang selalu membimbing kita ketika kita        menulis.Tulisan yang diawali dengan doa, akan menghasilkan ilmu yang bersumber dari hati nurani        yang bersih.Tulisan yang keluar hati akan diterima oleh hati pula oleh pembacanyaserta bermanfaat        banyak kepada semua umat.

2. Pensil siap mengorbankan dirinya untuk di raut walau terasa menyakitkan namun pada ahirnya                menjadi runcing dan tajam siap untuk dipakai. Begitupun dengan diri kita harus siap menahan                 penderitaan dan cobaan walau menyakitkan demi masa depan yang gemilang. Dalam menulis kita        akan menemui banyak kesulitan, berjumpa pada penderitaan, dan kesusahan (khususnya yang baru        pertama kali menulis).Kita perlu menajamkan pikiran kita. Ketika tumpul pensil harus kita raut            dahulu, jika pikiran kita buntu tak ada ide maka beristirahatlah dan tutup buku/laptop kita. Pertajam        pikiran dan bacalah buku (khususnya yang berhubungan dengan tulisan kita).

3. Pensil selalu memberikan kesempatan untuk menghapus kesalahan - kesalahan, begitupun dengan        kita harus selalu memeprbaiki diri ke arah yang lebih baik, tetap rendah hati dan selalu siap                    menerima keritikan - kritikan. Dalam hidup selalu ada kesempatan, jika kita melakukan kesalahan        ada kesempatan untuk kita bertaubat. Begitu pula dalam menulis, kalau salah bisa di tipo dulu, lalu        perbaiki agar menjadi baik dan sempurna. Lalu bagaimana agar tulisan kita menjadi        bagus???....Tulis, diamkan, jika buntu ide kita. Tutup laptop, lalu simpan, rilek dulu. Lalu buka ke-       esokan harinya untuk di revisi ulang.

4. Bagian terpenting dari pensil bukanlah luarnya, melainkan dalamnya yaitu arangnya. begitupun            dengan kita, kita  tidak perlu melihat luarnya yang terpenting adalah apa yang ada dalam hati,                pikiran, perasan yang harus dijaga dengan baik agar menghasilkan karya yang baik. Dalam menulis      gunakan hati untuk menggerakkan tangan kita, sebab menulis dari hati itu akan menghasilkan karya        yang luar biasa. Selain itu, menulis dari hati akan diterima oleh pembacanya dari hati pula.

5. Pensil selalu meninggalkan goresan, Bebitupun dengan kita apapun yang kita lakukan akan                    meninggalkan bekas, untuk itu lakukan yang terbaik biar hasilnya menjadi baik. Tinggalkan jejak            dalam setiap tulisan kita dengan yang baik dan memberikan inspirasi kepada setiap pembacanya

    Menulis Semudah Ceplok Telur adalah quote dari bunda Lilis tujuannya untuk memberikan motivasi kepada setiap orang. 

1. Bahwa menulis itu tidak sulit

2. Menulis itu sangat mudah

3. Semudah Anda membuat ceplok telur

4. Tuk Byaarr... Telur yang tadinya bulat, bisa langsung dihidangkan di meja makan. Tanpa harus ribet        membuatnya/memasaknya.  

    Selanjutnya cara mudah dalam menulis adalah bergabung dalam komunitas menulis seperti kelas ini bersama Om Jay. bunda Lilis memberikan contoh salah satu komunitas  blog di grrup Om Jay, yang ditulis oleh  Nur Afifah pada tanggal 28 Juni 2021 dengan tema "  MENGAPA HARUS MENULIS? " Tulisan sahabat literasi dalam komunitas Belajar Menulis Gelombang 20 dengan judul di atas, menguraikan landasan mengapa kita harus menulis menurut Al-Qur’an dan Hadis Nabi. Secara lengkapnya akan diuraikan sebagai berikut :

1. Imam Asy-Sya’bi pernah berkata, “Apabila engkau mendengar sesuatu, maka tulislah sekali pun di        tembok.”

2. Imam Syafi’i rahimahullah juga pernah bertutur, “Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya.        Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang.                Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja. (Diwan Asy-Syafi’i). Ilmu di ibaratkan seperti            hewan buruan (kijang) apabila tidak di ikat akan terlepas, begitu pula ilmu apabila tidak ditulis maka     akan hilang atau tidak ingat dikarenakan daya ingat manusia terbatas.

3. Menulis menurut hadits Rosulullah SAW. 

    Dari ‘Abdullah bin ‘Amr dan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi        wa sallam bersabda,

                                                                                                                                            قيِّدُوا العِلمَ بالكِتابِ

   Qoyyidul ‘ilma bilkitabi  (Jagalah ilmu dengan menulis) 

   (Shahih Al-Jami’, No.4434. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).

    Yang dimaksud qayyidul ‘ilma adalah kuatkan dan hafalkan serta jaga jangan sampai lepas. Ilmu jika terus didengar, hati akan sulit mengingatnya. Ilmu itu diikat lalu dijaga. Jika hati sering lupa, ilmu itu perlahan-lahan akan hilang. Itulah sebabnya kenapa penting untuk mencatat. Sebagai umat Islam perlunya kita membiasakan diri untuk belajar menulis, karena sahabat Rasulullah SAW juga menulis Al-Qur’an dan Hadits kemudian dibukukan.Apakah alasan tersebut masih kurang untuk menjadi alasan kita belajar menulis?

4. Firman Allah dalam Al - Qur'an

    Allah pun telah mengajarkan kepada hamba-Nya untuk mencatat karena itu bermaslahat untuk mereka, dan Allah Ta’ala berfirman :


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanū iżā tadāyantum bidainin ilā ajalim musamman faktubụh,

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.” (QS. Al-Baqarah: 282)

Sumber https://tafsirweb.com/1048-quran-surat-al-baqarah-ayat-282.html

Sumber https://rumaysho.com/13457-beliau-pun-menyimak-dan-mencatat-ikatlah-ilmu-dengan-menulis.html.

5. PERMEN No. 23 tahun 2015. Ditegaskan Penumbuhan Budi Perekti melalui gerakan literasi

    Lantas apa yang kita tulis ? tuliskan apa saja yang ada dipikiranmu. jangan terlalu banyak berpikr ini da itu yang menulis dan menulis. seperti halnya kita menulis di status WA, FB, dan media lainnya. mudah bukan?

alhamdulillah selesai juga resume yang ke - 30 ini terima kasih semuanya guru - guru heat yang telah membimbing saya dengan sabar semoga allah senantiasa membalas kebaikan Bapak / Ibu semua aamiin

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

YU KE BADUY!!!....

insya allah