insya allah
Resume pertemua ke – 11
Seperti biasa di tengah kesibukannku di setiap ba’da magrib
mengajari anak – anak halaqah. Ku ajari anak – anak satu persatu besama suamiku
dan di bantu satu orang ustzh, alhamdulillah selesai sekitar pukul 19. 27. Akupun menulis bacaan
do’a – do’a untuk dihafalkan sama anak – anak. Setelah selesai menulis aku
menyuruh anak – anak untuk menulis sambil menunggu adzan isya berkumandang.
Ahirnya ku buka hp dan laptopku karena ku tahu malam ini ada materi di grup
belajar menulis.
Ketika anak – anak menulis akupun mulai memainkan jari
jemariku di depan laptop untuk membuat untaian pembuka pada materi belajar menulis pada malam hari ini. Baru dapat
satu paragraf terdengar suara adzan di masjid, anak – anakpun di suruh untuk
melaksanakan shalat Isya terlebih dahulu.
Karena tidak ada tempat untuk shalat berjamaah bareng, ahirnya anak laki
– laki ku suruh untuk shalat di masjid dan yang perempuan shalat berjamaah besamaku di rumah.
Seusai shalat berjamaah bagi yang belum selesai menulis aku
suruh untuk melanjutkan menulis yang ada di papan tulis. Dan aku mulai memainkan jari jemariku lagi di depan laptop untuk membuat resume pada
malam hari ini. Dengan materi “ MENGUAK DAPUR PENERBIT MAYOR” dengan moderator Ibu Sri Sugiasti dan
narasumber bapak Edi S. Mulyana.
Berbicra tentang penerbit mayor aku teringat pada materi –
materi sebelumnya tentang penerbit mayor. Akupun semakin penasaran ada apa lagi
nih tentang penerbit mayor.
Sebelum materi di mulai moderator mulai mempersilahkan
kepada narasumber danmemberikan profil narasaumber di wa grup.
Melihat dari profil penulis
ternya beliau adalah orang yang hebat, jabatan dia sebagai publishing
consultant Andi Publisher, lahir di Jogjakarta 24 Mei 1969.
Riwayat Pendidikan
1.
SI Geografi Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta 1994
2.
S2 Magister Teknologi
Informmasi Fak Elektro UGM Yogyakarta 2006
Riwayat Pekerjaan
1.
Staff LitBang Komputer PT.
Wahana Semarang 1994 – 2000
2.
Staff EDP PT. Sanggar Film
Semarang 1995 – 2001
3.
Lab computer STMIK Proactive
Yogyakarta 2002
4.
Dosen Tamu Akademi
Teknologi Kulit Yogyakarta 2002
5.
Staff Net Business PT. Bayu
Indra Grafika Yogyakarta 2002
6.
Staff Litbang Penerbitan
ANDI Jogjakarta 2003-2004
7.
Product Development
Penerbitan ANDI Jogjakarta 2004-2006
8.
Biro Penerbitan Buku Umum
(PBU) Andi Jogjakarta 2006-2007
9.
Manager Operasional PBU
ANDI Jogjakarta 2008 – 2019
10.
Publishing Consultant Andi
Publisher 2020- Sekarang
Karya tulis buku yang diterbitkan beliau
1.
Lebih Mahir Word 2019,
Untuk Penulisan Ilmiah, 2019
2.
Lebih Kreatif dengan Adobe
Photoshop CS4 2008
3.
Corel Draw X4 2008
4.
Teknik Modern Fotografi
Digital 2007
5.
Pengolahan Digital Image
dengan Photoshop CS3 2007
6.
Menyusun Karya Tulis Ilmiah
Menggunakan MS Office Word, 2006
7.
Special Workshop: Teknik
Airbrush Menggunakan Photoshop CS2 2005
8.
Menjadi Desainer Layout
Andal dengan Adobe InDesign CS 2005
9.
Pengenalan Protokol
Jaringan Wireless Komputer 2005
10.
Trik & Teknik
Profesional CorelDraw 12 2004
11.
Kupas Tuntas Ponsel Anda
2003
Selesai menulis profil pemateri anak – anakpun selesai menulis dan langsung aku suruh pulang,
untu persiapan besok malam hafalan.
Ahirnya selesai sudah kewajibanku malam ini, tinggal meneruskan membuat resume ke – 11 yag
sempat tertunda. Kubuka materi satu –
persatu dan kulihat prolog dari penulis
yang mengatakan bahwa beliau telah mengelola penerbitan dari 2001 berarti genap 20 tahun berkecimpung di
dunia produksi buku. Padahal sebelumnya beliau adalah penulis lepas yang hidup
dari menulis buku. Ini adalah bukti kepada
penulis pemula ,bahwa dengan menulis sebuah buku bisa mencukupi kebutuhan sehari
– hari. bahkan penulis dan penerbit telah dilindungi undang – undang secara
penuh sejak terbitnya UU no.3 Tahun 2017 yang diikuti oleh peraturan pemerintah
2 Tahun kemudian yaitu PP No. 75 Tahun 2019.
Dalam UU no3 dijelaskan dengan detail bagaimana proses
industri penerbitan dan unsur-unsur yang ada di dalamnya. Diatur dengan detail
dan kemudin disempurnakan dengan PP No 75 yang lebih detail mengatur proses
membuat naskah hingga menyebarluaskannya.
Menurut Edi S.
Mulyana apabila kita ingin menjadi penulis, ada baiknya kita pelajari dengan
seksama pada peraturan pemerintah no 75 tersebut. Kenapa? jawabannya adalah karena dengan PP ini proses penerbitan buku
akan mejadi lebih cepat, karena ada aturan-aturan yang detail bagaimana sisi
penulis mengajukan naskah hingga sisi penerbit dalam mengelola naskah menjadi
buku.
Nah Sesuai dengan tema
pada malam hari ini bagaimana penerbit mayor dalam mengelola naskah
untuk dapat disebarluaskan di outlet-outlet yang menjadi sumber pendapatannya?...
sebenarnya Pembagian penerbit mayor dan minor tidak ada dalam Undang-undang
perbukuan no 3 tersebut. Jadi ini hanya pembagian yang secara alamiah terjadi,
dimana penerbit mayor tentu mempunyai jumlah produksi yang lebih tinggi
dibanding dengan penerbit minor. Ahirnya oleh Perpustakaan nasional, kemudian
digolongkan kedalam penerbit yang berproduksi ribuan dan ratusan yang terlihat
dalam pembagian ISBN yang dikeluarkannya.
Sehingga ada dikotomi antara penerbit mayor dan minor,
kemudian terjadi juga di sisi pemasaran bukunya, dimana ada penerbit yang mampu
menjangkau secara nasional dan ada yang regional saja. Hal ini diperuncing lagi
dengan pembagian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi di Indonesia atau
Kemendikbud DIKTI, yang mensyaratkan terbitan buku harus berskala nasional
penyebarannya.
Penerbit yang sudah terlanjur beroplah besar tentu tidak ada
masalah dengan hal ini, kenapa demikian ? karena memang skala produksi dan
skala mesin produksinya memang sudah terlanjur besar, sehingga untuk memenuhi
pasar nasional tidak terlalu sulit.
Pertanyaannya bagaiman mengubah pola distribusi buku dengan
cukup signifikan? dimana saluran outlet yang dahulunya menjadi jalur utama,
saat ini justru menjadi korban dari keganasan virus Covid 19, karena ditutupnya
jaringan-jaringan toko buku atau dibatasinya aktivitas pusat perbelanjaan ?. Sebenarnya Di sisi penerbit, sebagai dapur pengolahan naskah
dari penulis, tidak ada masalah yang cukup berarti dari sisi penerimaan naskah
baru. Di era pandemi ini, naskah masih saja mengalir dengan cukup baik. Mungkin
karena banyak calon penulis yang melakukan WFH sehingga banyak waktu untuk
melakukan penulisan naskah buku.
Tetapi Tuntutan untuk tetap produktif kepada para pengajar
baik guru maupun dosen, menjadikan laju naskah baru masih tetap terjaga dengan
baik. Yang menjadi kendala adalah justru dipengolahan naskah, mulai dari
editorial, setting perwajahan dan kover hingga produksi buku cetak. Dan Outlet toko buku fisik banyak terkendala
kebijakan pemerintah, sehingga secara otomatis proses penerbitan buku menjadi
melambat menyesuaikan dengan kondisi output penjualan buku yang melambat.
Apalagi dengan berlakunya PPKM di beberapa daerah, dengan
otomatis Toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia memarkirkan bisnisnya di
sisi pit stop dan terhenti sama sekali. Dari omzet normal dan terhenti di pit
stop menjadikan omzet terjun bebas hanya berkisar 80-90% penurunannya.
Contohnya Sebelum hari raya 2021, perkembangan penjualan
buku cukup baik, membuat banyak penerbit menaruh harapan yang cukup tinggi pada
saat itu. Setelah hari raya, ternyata gelombang Covid mengembalikan penjualan
buku ke titik terendah sejak 2020, sehingga kami sebagai penerbit akhirnya
harus mencoba outlet-outlet baru.
Menurut pengalaman penerbit identifikasi tema buku menjadi sangat penting
saat keadaan chaos seperti ini. Beliau merasa beruntung tema-tema yang upto
date mengenai virus corona, telah di tebar ke penulis-penulis sebelumnya, sehingga dengan cepat mendapatkan
bahan-bahan buku-buku yang berkaitan dengan virus.
Menurut pa Edi kesiapan penulis dalam updating materi
tulisannya adalah menjadi mutlak diperlukan untuk dapat ditawarkan hasil
tulisannya tersebut ke penerbit. Saat ini penerbit mereposisi produksi buku
fisik untuk tidak dilakukan pencetakan secara massal, akan tetapi menyesuaikan
dengan kondisi pasar yang fluktuatif. Tujuannya untuk memberikan kesempatan yang
lebih lebar kepada calon penulis untuk mencoba meamasukan era baru ini, dimana
produksi buku akan mengikuti keinginan pasar secara lebih spesifik
Produksi penerbit saat ini mencoba untuk dapat memenuhi
permintaan cetak dari 10 eksemplar hingga 300 eksemplar. Range produksi ini
kami sesuaikan dengan keadaan daya serap pasar yang cenderung mengikuti
komunitas dari penulis bukunya sendiri.
Pak Edi mengatakan Salah satu trik untuk mempercepat terbit
adalah mengikuti arahan dari PP 75, yaitu melakukan editing mandiri dari sisi
penulis, sehingga akan sangat membantu dalam proses editorial di sisi penerbit.
Ini adalah PP 75 – 19 Standar penulisan
Peraturan pelaksanaan UU 3 – 17 – Editing Naskah sebelum
diterbitkan
·
Pasal 23
·
Standar penulisan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 huruf a mencakup tahapan :
·
Pra penulisan;
·
Penulisa draf;
·
Perevisian; dan
·
Penyuntingan mandiri
·
Perevisian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).huruf c mencakup perbaikan dari segi
struktur,sistematika, dan gaya penulisan.
·
Penyuntingan mandiri
sebagaimana dimkasud pada ayat (1) huruf d merupakan perbaikan yang dilakukan
terhadap draf naskah dari segi kesalahan tipografi, kesalahan bahasa, kesalahan
data dan fakta, serta pelanggaran
legalitas dan norma.
Sedangkan editorial di sisi penerbit adalah : PP 75 / 19
Editig oleh penerbit
PP 75 / 19
·
Pasal 27
·
Standar pengeditan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 huruf a terdiri atas :
·
Pengeditan substantive;
·
Pengeditan mekanis; dan
·
Pengeditan visual
Resume sesi tanya jawab
1. 👉Apa yang menjadi Syarat
Utama naskah dapat diterima oleh penerbit mayor,?
a.
Syarat utama dalam sebuah
tulisan adalh tulisan harus Baik dan Unik, baik dalam arti pemilihan tema yang
menarik dan yang paling penting adalah unik, karena mempunyai hal yang berbeda
dengan yang lain dan mempunai nilai kebaruan.
b.
Buku sebaiknya sudah
diputuskan formatnya oleh penulis, dalam arti penulis sudah mempunyai bayangan
ukuran buku, ketebalan, dan siapa pembacanya
c.
Struktur buku yang baik,
juga sangat menarik editorial untuk memutuskan diterbitkan atau tidak sebuah
buku. Dengan struktur buku yang baik, tentu akan memudahkan naskah untuk diolah
secara optimal.
2. 👉 Apa yang mendasar dari segi kelebihan dan kekurangan penerbit
mayor dan bagaimana triknya supaya naskah yang kita buat langsung deal?
Kekurangan penrebit mayor adalah banyaknya
naskah yang masuk, sehingga waktu seleksi dan produksi terbebani dengan antrian
yang sangat banyak.
Untuk dapat deal dengan cepat, semua
penerbit mayor akan sangat tertarik jika penulis mempunyai captive market
sendiri
3. 👉 Apa trik untuk bisa
menerbitkan di Mayor apakah penulis pemula ada yg lolos di penerbitan Mayor?
mendengar penerbitan mayor sprtinya ada blok kesulitan penerbitan di mayor
kenapa ?
a.
Trik yang bisa dilakukan
adalah tulisan memang mempunyai tema yang up to date atau mempunyai nilai
kebaruan yang baik. Ataupun kalau sebagai follower dari tema buku yang sudah
ada harus mempuyai keunikan tersendiri. Hal inilah pentingnya untuk mengamati
buku pesaing yang telah terbit, kita bisa mencari kelemahan buku tersebut degan
menuliskan dari sisi lain.
b.
Banyak penulis pemula yang
lolos kok, terkadang memang memanfaatkan captive market tadi atau menguasai
massa sehingga penerbit dapat dengan percaya diri menerbitkan dan memasarkan
buku tersebut karena berbagi data dengan penulis.
c.
Penerbit mayor terkadang
banyak naskah yang menjadi pilihan sehingga diafragma pemilihan naskah menjadi
semakin kecil untuk memilah dan memilih buku yang akan diterbitkan. Sebagai
penulis pemula sebaiknya menggandeng penulis yang lebih senior untuk dijadikan
mitra penulisan, untuk mengangkat nama penulis pemula. Bisa menggunakan trik
meminta Kata Pengantar atau meminta Comment yang dapat ditampilkan di cover
buku atau back cover buku.
4. 👉 Biasanya berapa lama proses
penerbitan sebuah buku dari mulai menyerahkan naskah hingga terbit?
Proses penerbitan standar dengan rerata
antrian: Penilaian 3 minggu, Editorial 3 Minggu, Setting Perwajahan dalam buku
paralel dengan Cover buku 3 minggu, Proses cetak 3 minggu, dan terakhir
distribusi 1- 2 bulan.
5. 👉 Untuk tulisan dalam bahas
Inggris/ bahasa asing apakah penerbit mayor memiliki editor khusus?
Kami memiliki editor khusus untuk bahasa
Inggris, walaupun editorial yang dilakukan adalah hanya dari segi kebahasaan
dan struktur buku.
6. 👉 Jika naskah buku berbahasa
asing apakah harus melampirkan bukti tertulis bahwa buku sudah di proof reading
oleh ahli?
Kami tidak mensyaratkan proof reading oleh
ahli, akan tetapi sebaiknya memang melampirkannya.
7. 👉 Dalam buku digital berupa e
book, seberapa besar keuntungan buat penerbit mayor? Apa tidak mengurangi
penghasilan buat penerbit karena buku semakin mudah di Googling ?
Untuk penerbitan buku digital, kami
bekerjasama dengan Google Books. Bapak ibu bisa mencoba di bukudigital.my.id di
situ kami open 20% materi bisa dibaca secara free. Apabila buku digital sudah
dibeli, tidak bisa di_sharing_ ke orang lain. File buku tersimpan di Server
Google, yang terbukti cukup aman dari proses pengambilan dari orang yang tidak
membeli bukunya.
8.
Penerbit Andi sekarang dapat menerima pesanan buku skala
kecil dengan meninggalkan identitas sebagai penerbit mayor..
9. 👉 Apakah hal ini tidak menimbulkan singgungan dengan penerbit minor (penerbit
indie)?
Kami tetap melakukan seleksi, karena target
kami adalah tetap memproduksi buku secara massal, tidak hanya Print On Demmand
seperti penerbit Indie. Karena sisi permintaan penulis saja kami akan menerima
pesanan buku skala kecil.
10. 👉 Apakah dengan kondisi
lesunya produksi buku berimbas pada seleksi naskah yang masuk?misalnya. Menjadi
lebih selektif
Kami tidak menambah tingkat seleksi buku,
karena setelah kami amati trend buku tidak terpengaruh oleh lesunya pasar buku
karena pandemi. Kami malah memperlebar outlet ke buku digital, supaya semua
buku bagus bisa terbit, walaupun tidak melalui proses cetak fisik.
11. 👉 trik/strategi apa yg paling
mendasar agar karya kami tembus ke penerbit Mayor.
Trik utama, gandeng penulis lain untuk memproduksi
buku. Skala kecil dahulu tidak ada masalah, yang penting captive market bisa
dijadikan tumpuan awal. Tulis berbarengan, sehingga pembiayaan buku menjadi
lebih ringan, kemudian usulkan proposal naskah ke penerbit, dengan menawarkan
captive market tersebut.
12.
Genre seperti apa yang
mudah diterima pasar,dan menjadi prioritas diterima karya tsb di penerbit ANDI,
Sejak awal memang kami banyak di buku Perguruan Tinggi, karena pemasarannya lebih egaliter. Namun dalam perkembangannya, kami merambah ke buku umum.
👉Apakah latar belakang organisasi intra dan ekstra kampus seperti BEM dan HMI akan berpengaruh pada gaya tulisan Dari pengalaman kami, penulis dengan latar belakang organisasi memang mempunyai gaya tersendiri dalam penulisannya. Terkadang mengandung banyak sekali pesan, kritik, saran, dan cenderung satire. Dan mereka kuat di segi pendanaan karena lihay dalam mencari peluang pendanaan baik dari lembaga non pemerintah, atau lembaga penelitian dari luar.
13. 👉 Benarkah para penulis penerbit Andi adalah orang yang terbaik di bidangnya. Sehingga buku dari penerbit Andi selalu jadi pilihan utama.
Pe penulis - penulis di tempat kami biasanya menulis dalam jangka waktu yang lama. Terkadang sejak kuliah S1 mereka sudah aktif menulis, dan penulis sudah menjadi keluarga besar kami. Karena saking lamanya bekerjasama dengan kami, sehingga setelah mereka Guru Besar mereka masih setia menulis dengan tema yang sama saat mereka masih S1..Dengan hubungan seperti itu, menjadikan penulis kami seolah-olah memang menjadi terbaik di bidangnya. Faktanya sebenarnya mereka setia dengan materi yang telah menjadi kompetensi mereka sejak lama.
14. 👉Saya pernah mengikuti kegiatan pembuatan buku antologi yang berkesinambungan hingga 10 buku. (di penerbit Indie). Di situ saya sdh mengirim 6 naskah yang seharusnya akan menjadi 6 buku. Dari 10 buku itu, baru diterbitkan 1 buku. Dan itu sudah 4 bulan yang lalu. Setahu saya buku yang sudah lengkap naskahnya ada 3 buku lagi. Tetapi itu juga belum diterbitkan. Saya sebenarnya masih berharap untuk bisa diterbitkan untuk buku yang sudah lengkap. Namun bagaimana naskah yang belum lengkap? Apa yang harus saya lakukan. Apakah saya tarik lagi atau dibiarkan saja. Apakah ada konsekuensi atas penarikan naskah dari penerbit? Sedangkan saya masih ingin tetap menjaga hubungan baik.
Penerbit Indie, sangat tergantung dari kemampuan penulis dalam mendanainya, sehingga apabila terhenti biasanya adalah masalah pendanaan dan distribusi. Cara memandang naskah memang berlainan antara penerbit indie dan penerbit mayor seperti kami. Biasanya kami berpikir, jika saya danai ... bisa jalan tidak buku ini artinya memandang naskah dengan skala produksi yang masif.
Terkadang faktor penulis yang meminta untuk dapat terbit dengan skala kecil, karena kemampuan pendanaan di sisi penulis memang baru seperti itu.
Untuk buku yang pernah diajukan, memang sebaiknya berterusterang ke penerbit tersebut apakah faktor pendanaan tadi yang menjadi masalah.
Sebaiknya tali silaturahmi masih tetap dijaga, dengan tidak dengan sepihak mencabut hak terbit dari penerbit tersebut, meskipun hak tertinggi adalah di Hak CIpta penulis.
Kalaupun tidak ada kelanjutannya, bisa bapak berikan surat sepihak bahwa proses penerbitan akan dialihkan ke penerbit yang lain. Hal ini tidak ada masalah krn hak cipta adalah di penulis.
15. 👉 apakah novel mempunyai peluang yang cukup
besar dan jika kita mengusung tema tentang kekuasaan dan konflik pada
masyarakat kecil apakah bisa menciptakan captive market tersendiri?
karena melihat kondisi buku- buku mengenai covid 19 dan segala sesuatu yg melekat padanya menjadi topik hangat dalam pembuatan buku saat ini.
Novel saat ini yang masih menarik dan
stabil penjualannya adalah roman percintaan, happy ending, dan horror.
Tema-tema kolosal, tema intrik dan konflik, pada dasarnya kurang diminati,
kecuali konflik kolosal imajinatif masih diminati walaupun nulisnya cukup susah
bagi penulis.
Tema-tema covid ini terlihat wait and see bagi penerbit karena jangan-jangan peristiwa ini hanya sesaat. Memang cukup membingungkan hal ini, pada awal covid, buku-buku kami bertema covid, makanan sehat, imun, dan kajian ilmiah covid cukup baik di pasaran. Tapi hanya sesaat, kemudian melandai. Saat terjadi gelombang Covid Varian Delta, tampaknya masyarakat sudah lelah dengan covid, sehingga buku covid justru malah menurun penjualannya.
16. 👉Jika penulis ingin menerbitkan bukunya di sini, apa saja ketentuan tulisan yang harus dipenuhi terkait jumlah halaman dan ukuran huruf dan spasi pengetikan.
Jumlah halaman sebaiknya antara 75-150;
ukuran A4; spasi 1,5; huruf times new roman 12. Ketebalan buku menentukan
ukuran punggung buku, sehingga dapat diberikan penanda judul buku di punggunb
buku. Jika terlalu tipis, punggung buku tidak bisa diberikan penanda judul
buku. Toko buku biasanya tidak menghendaki buku terlalu tipis, karena susah men
display di rak buku.
17. 👉 Berapa lama buku diterbitkan sejak naskah diterima?
Lama terbit memang tergantung, kalau POD
dan dananya ada biasanya lebih cepat dibanding dengan reguler yang dibiayai
sendiri oleh penerbitnya.
18.👉 Bagaimana penulis tahu bahwa bukunya sudah diterbitkan?
Penerbit akan memberikan Surat Perjanjian
sebelum dicetak massal, kemudian setelah buku diproduksi, buku akan dikirimkan
sampelnya ke penulis.
19. 👉Bagaimana penulis tahu bukunya diminati boleh pembaca?
Penerbit mempunyai kokpit untuk mengawasi
tingkat daya serap di pasar. Biasanya dilaporkan oleh toko buku bahwa buku
tersebut masuk di rak Diminati atau di Best Seller Dan akan lebih terlihat saat
pembayaran royalty buku. Ada standar perhitungan tertentu dari penerbit, yang
dapat menentukan buku ini diminati atau tidak.
20. 👉Menurut Bapak yang menjadi kendala adalah justru dipengolahan naskah, mulai dari editorial, setting perwajahan dan kover hingga produksi buku cetak. Mendasar dari hal tersebut masih adakah peluang penulis pemula bisa masuk di penerbit Mayor
banyak tema-tema buku yang masih belum tergarap. Dari pengalaman saya, ada buku tema terntu yang sangat dicari penerbit akan tetapi tidak pernah terpenhui. Contohnya buku Ajar Arsitektur, dari dahulu sampai sekarang buku itu tidak ada yang nulis. Kalau ada penulis pemula masuk di tema itu, bisa langsung terbit tanpa diseleksi oleh penerbit, karena minimnya penulis yang menulis tema tersebut.
Tema-tema tentang Merdeka Belajar, Kampus
Merdeka, HOTS, masih sangat menarik untuk dimasuki. Kreatifitas penulis adalah
kuncinya. Semakin menarik tema tersebut diolah.. penerbit akan semakin tertarik
untuk menerbitkannya. Sebaiknya diperkaya dengan media-media yang lain sehingga
memperkuat posisi buku tersebut.
21. 👉 Bagaimana pengalaman pak Edi saat jadi penulis untuk menjual hasil karyanya sehingga akan terus eksis menulis
Buku yang saya tulis tersebut menjadi
rujukan dari mahasiswa, peneliti, atau penulis yang lain sehingga berimbas pada
pasar buku yang masih terjaga dengan baik, walaupun buku sejenis sudah banyak
menyainginya.
Rajinlah memberikan definisi, pengertian,
penjelasan supaya dirujuk oleh penulis lain.
22. 👉 penerbit mayor apakah
menerbitkan karya setiap bulan atau setiap tahun?
setiap bulan kami mempunyai target naskah
30-60 naskah.. dalam satu tahun target kami adalah 500 naskah terbit
saat ini terbitan fisik kami switch ke
digital karena pasar buku fisik yang melemah..
di samping faktor PSBB, PPKM yang cukup
membatasi jumlah produksi akhirnya.
23. 👉bagaiman tentang royalti bgi penulis?
Royalty penulis adalah 10% dari harga buku
yang dikeluarkan oleh penerbit. Akan dibayarkan setiap 6 bulan setelah tanggal
terbit dan selanjutnya sampai buku tersebut habis terjual
24.👉
Adakah pernah naskah gagal/ penjualan tdk
sesuai ekspektasi ..aoa berdampak bagi penulis ( dalam dunia penerbit mayor)
Tidak ada dampak ke penulis, karena
penerbit sudah menanggunkan risikonya untuk memutuskan penerbitan buku dan
pemasarannya. Kami tidak pernah mem black list penulis gegara buku tidak laku.
Dalam memutuskan buku terbit atau tidak
adan unsur gambling di dalamnya walaupun telaah data penting untuk menghindari
risiko buku tidak laku.
25. 👉 Apakah naskah untuk sebuah novel bisa di katakan sesuai prosedur apabila tidak ada sebuah percakapan di dalamnya sebatas teks paragraf ?
Dalam novel, memang sebaiknya ada dialog
langsung untuk memperkuat emosi pembaca. Penerbit jarang melakukan revisi untuk
novel, karena subyektivitas penulis dalam novel cukup dihormati oleh editor.
Sehingga campur tangan editor biasanya lebih ke plot, alur, dan sudut pandang
saja.
26👉.
Apakah ada jasa revisi
penerbit Andi untuk percakapan dari naskah yang telah dibuat berupa teks
paragraf menjadi terbit novel ?
Di penerbit Andi tidak ada jasa revisi bu,
karena faktor jumlah produksi yang banyak. Sehingga sudah tidak ada waktu lagi
untuk melakukan revisi ataupun
27. 👉Bagaimana cara penerbit
menentukan naskah yang lebih dulu diproses (Apa kriteria lain agar naskah kita
cepat diproses bilamana kita telah menerapkan PP no 75)
Dalam menantukan naskah biasanya First In
FIrst Out akan tetapi banyak faktor yang dapat mengganggunya, seperti adanya
even penulis, adanya pembiayaan dari penulis, adanya kepentingan tertentu dari
penulis misalnya untuk mengurus kepangkatan, Beban Kerja Guru atau dosen.
Subhanallah sungguh luar biasa materi kali ini, aku sampe
tergagum – kagum membaca materi yang disampaikan oleh pak Edi, terima kasih pak
telah memberikan ilmu yang luar biasa bagi kami, kami penulis pemula jadi ada gambaran
bagaimana menjadi penulis yang baik. Semoga ilmu yang bapak berikan bermanfaat
bagi kami dan menjadi berkah buat bapak aamiin
Semangat ..!!! salam literasi
Waw paket komplet, semoga bisa menjadi buku dan dapat diterbitkan penerbit mayor atau minor
BalasHapusAamiin doa yang buat bapak
HapusHebat. Di sela-sela kesibukan bisa menghasilkan tulisan yang begitu panjang dan lengakp. Semoga berjalan lancar untuk menjadi buku. Semangat, Ibu.
BalasHapusAamiin ya Allah, semangat juga buat ibu
Hapussatu kata komplit... lanjut terus..sukses bersama...
BalasHapushe.he..ada typo ya..Kun Payakun...."Kun Fayakun"
Makasih pak koreksinya 💪💪💪💪
Hapus