Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021
 Tahun baru Tahun baru identik dengan begadang semalaman menunggu pukul 12.00 dini hari yang menandakan hari itu tepat tanggal satu di tahun baru. Ada yang menyalakan kembang api, ada yang menyalakan petasan, ada yang membakar jagung, ada yang bacakan dan ada juga yang hanya berdiam diri rumah masing - masing. Mereka bersorak Sorai dengan gembira, tak memikirkan dia dari mana dan akan kemana, yang terpikir saat itu hanyalah kesenangan dan kesenangan. Hal itu memang tidak ada salahnya, jika diakhiri dengen dzikir, tafakur kepada Allah,  mengevaluasi diri agar lebih baik dalam bersikap dan bertindak serta mengevaluasi diri dalam hal ibadah dan amaliah. Justru itu bagus bukan? Ingatlah dalam Qur'an Al Ghasyiah ayat 2-7 Yang artinya : pada hari itu banyak wajah yang tertunduk terhina(2), (karena) bekerja keras lagi kepayahan (3), mereka memasuki api yang sangat panas ( neraka )(4), diberi minum dari sumber mata air yang sangat panas (5), tidak ada makanan bagi mereka selain pohon yang
 Ngejo + ngaji Dua kata antara "NGEJO dan NGAJI" harus berimbang, karena jika diantara keduanya ada ada yang timpang maka hidup kita tidak akan mencapai kebahagiaan yang hakiki. Ngejo secara harfiah dapat diartikan memasak. Namun ngejo di sini  diqiyaskan kepada hal - hal yang bersifat duniawi. Sedangkan Ngaji bersifat hal - hal yang berkaitan dengan ukhrowi. Qadarullah setiap manusia pasti tak terlepas dari sifat ingin sukses bukan hanya di dunia tetapi sukses juga di akhirat. Kesuksesan tersebut dapat diraih manakala seimbang antara " NGEJO dan NGAJI" , karena ngejo tanpa dengan ngaji akan rusak atau tersesat begitu pula ngaji tanpa ngejo akan kelaparan. Bukankah Nabi Saw. Bersabda  " Man arooda dunya fa'alaihi bil 'ilmi, wa man aroodal akhirota fa'alaihi bil 'ilmi, wa man arooda Humaa fa'alaihi bil 'ilmi. Artinya : barangsiapa menginginkan kebahagiaan dunia maka harus dengan ilmunya, dan barangsiapa menginginkan kebahagiaan akhirat ha

YU KE BADUY!!!....

Gambar
Pernahkah kita mendengar tentang SUKU BADUY ? Suku Baduy adalah suku yang kental dengan kearifan lokalnya, ketat hukum adatnya, patuh terhadap amanah leluhurnya, serta kesederhanaanya.   Suku baduy merupakan salah salah satu destinasi wisata yang berada di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Indonesia.   Sekitar tanggal 20 Oktober 2021 Komunitas Bloger Lebak ( KBL ) mengadakan kunjungan ke SUKU BADUY  yang kebetulan di sana ada salah satu teman komunitas bloger Lebak yang tinggal di sana yaitu Bapak Asep Kurnia, S. Pd. Beliau adalah seorang penulis handal yang telah menerbitkan bukunya tentang kebaduyan.   Kami pun berangkat dari rumah sekitar pukul 08.00 bersama Ibu Tini yang biasa kami panggil Ambu, Ibu Aam, Ibu Pipit, pak Dadang, dan Pak Dian. Mobilpun meluncur dari arah Cipanas ke Ciboleger dengan santai dan penuh kekeluargaan dengan sesekali sharing tentang pengalaman menulis.   Sekitar pukul 10.00 kami pun sampai di kediaman Bapak A