literasi


Resume pertemuan ke – 25

 

Setiap manusia punya tugas dan kesibukan masing – masing, begitupun denganku. Dalam perjalanan pulang dari Labuan ke Lebakgedong Lebak, sungguh melelahkan ditambah malamnya ada kelas belajar menulis. Namun ada yang menarik pada pertemuan kali ini yang menyeretku untuk tetap ikut  menyimak yaitu temanya tentang “ MENULIS DALAM KESIBUKAN”, dan penyampaiannya melalui zoom meeting yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Walaupun banyak kendala ahirnya zoom tetap bisa diselesaikan, dengan moderatornya langsung oleh Om Jay seorang guru bloger Indonesia dan narasumber bapak much khoiri. Dia adalah seorang penggerak literasi, dosen, editor, bloger dan penulis buku.

Sudah nunggu beberapa lama akhirnya zoom pun di mulai, walaupun aku mengikutinya dalam mobil, tapi seru juga tayangan di slide – slide selalu memotivasi “ SAPA ORA SIBUK, MENULIS DALAM KESIBUKAN.” Saya berpikir iya juga ya semua manusia punya kesibukan seperti prof . Khoiri ini, tapi dia masih bisa menulis dan menerbitkan buku. Yu semangat menulis !!!

Untuk menulis dalam kesibukan tentunya kita harus bisa memenej waktu kita, seperti yang disampaikan Prof. much Khoiri, karena di setiap kesibukan pasti ada kesempatan atau peluang. Yang terpenting adalah adanya niat dan aksi. Sebagimana hadits nabi SAW.

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

Artinya: “Sesungguhnya amal perbuatan manusia tergantung niat.” ( HR. Bukhori Muslim ).

          Niat tanpa dibarengi dengan aksi mustahil bisa terwujud. Jadi nikmati kesibukan dan sesuaikan dengan maqam menulis. Aturlah waktu jagan sampai kita yang diatur waktu. Mulailah menulis dengan yang mudah – mudah seperti pantun, puisi, opini dan lain – lain.

         

          Berikut adalah alasan mengapa kita harus menulis dan semua itu harus diperjuangkan, karena perkataan yang kita katakana, perbuatan yang kita lakukan akan terlupakan, tetapi apabila perkataan dan perbuatan kita tulis dan tuangka dalam sebuah buku maka perkataan dan perbuatan kita akan abadi. Semua itu perlu kerja keras dan perjuangan.



                   

         

Prof. Much Khoiri menjelaskan 5 prinsip dalam menulis yaitu :

1.    Tulislah apa yang ingin anda baca,

2.    Tulislah dengan jelas, janga samar – samar,

3.    Tuangkan gagasan dan mengalirlah,

4.    Tidak harus ada ide dulu, ia hadir saat menghadap computer,

5.    Tetap tekun menulis.

Pada perinsipnya bagi seorang penulis harus tetap komitmen dalam setiap keadaan di manapun dan kapanpun agar diri kita terdidik  dan terbiasa untuk menulis. Mendidik diri untuk menulis bukan hanya membuat diri kompeten di bidang menulis, melainkan juga berani menegakan prinsip “ reward and punishment.” Reward dan Punishment kita terapkan pada diri kita dengan tujuan untuk memotivasi diri agar lebih giat dan komitmen dalam menulis. Menurut Prof. Much Khoiri ada 13 strategi jitu dalam menulis yaitu :

1.      Tetapkan niat dalam menulis,

Niat itu seperti surat, salah tulis alamat akan salah tempat. Niat dan yakin merupakan satu kesatuan daya dorong dan daya tahan yang tak dapat dipisahkan. Maksudnya apabila kita sedang malas dalam menulis harus ada dorongan / motivasi yang kuat dari dalam diri begitupun sebaliknya apabila sedang semangat menulis tiba – tiba ada godaan misalnya film favorit tayang sedangkan kita sedang menulis, kita akan tetap pada prinsip kita untuk melanjutkan menulis.

2.      Rajinlah membaca,

Orang yang rajin membaca bagaikan sedang melihat masa lalu dan masa depan. Hadir disetiap sejarah dan hadir disetiap imajinasi orang – orang hebat. Membaca tidak hanya buku pendidikan atau buku tertentu buku apapu yang sifatnya positif hendaknya kita baca, seperti koran, majalah novel dan lain sebagainya.

3.      Gunakan alat rekaman gagasan,

Menggunakan alat perekam memudahkan kita untuk mengumpulkan data buat tulisan kita. Alat perekam bisa berupa hend pon sehingga mudah dibawa ke mana – mana dan tidak ribet.

4.      Tentukan waktu utama menulis,

Waktu utama menulis bisa kita tentukan dan pilihlah waktu yang nyaman, misalnya tengah malam, sore , atau sebeleum subuh dan lain – lain tergantung waktu luang kita. Tetapi harus konsisten setiap hari minimal satu jam untuk menulis.

5.      Menulis di dalam hati,

Menulis di dalam hati maksudnya adalah sebagai seorang penulis silahkan kita merangkai kata – kata atau kalimat – kalimat di manapun dan sedang apapun, nanti setelah waktu luang kita tuangkan dalam tulisan. Sehingga mempermudah kita dalam membuat tulisan.

6.      Menulis di waktu utama,

Menulis diwaktu utama akan menghasilkan tulisan – tulisan yang berkualitas karena ia akan mencurahkan daya dan pikirannya dengan tenang. Jadi penulis sejati akan mencurahkan daya dan pikirannya untuk menghsilkan tulisan, andai kata ia tidak sedang menulis, ia pasti memikirkan tentang apa yang ia hendak tulis. Ada waktu istimewa yang dipilihnya, yang paling nyaman untuk larut dalam menulis. Ia tidak akan membiarkan satu haripun tanpa menulis. Baginya menulis sama wajibnya dengan membaca.

7.      Manfaatkan waktu luang,

Bagi penulis ia harus bisa memanfaatkan waktu luang untuk tetap bisa menulis, karena baginya harus tetap menulis dalam keadaan apapun dan di manapun. Walaupu tulisanya hanya sekitar kegiatan sehari – hari.

8.      Menulis yang dialami,

Menulis tidak hanya soal berat – berat dari pengalaman sehari – hari pun dapat mejadi tulisan dan dapat dijadikan sebuah buku. Misalnya perjalann undangan, kegiatan di rumah, di kantor, di sekolah dan lain sebagainya, itu semua bisa dijadikan tulisan yang menarik apabila kita bisa mengolahnya.

9.      Menulis yang dirasakan,

Mencurahkan isi hati dikala senang dan susah biasanya mudah sekali, buktinya kita bisa bikin status di wa atau facebook ataupun media yang lainnya, ada yang gundah gulana, ada yang sedang dimabuk cinta dan lain – lain. Oleh karena itu ketika kita bahagia tulislah sesuatu tentangnya: demikian juga ketika sedih atau kehilangan dengan berbagai jenis dan penyebabnya. L.P.Hartley menyarankan, “ it’s better to write about things you feel than about things you know about.” ( lebih baik menulis tentang hal – hal yang anda rasakan daripada hal – hal yang anda ketahui ). Menulis yang anda rasakan itu identic dengan menulis bebas ( free writing).

10.  Menulis dengan riang,

Dalam pengalaman Albert Enistein, karya kreatif terbaik tidak pernah terselesaikan ketika seseorang tidak bahagia. Implikasinya, hanya ketika bahagialah seseorang mampu melahirkan karya tulis yang terbaik. Ketika anda riang, bahagia, passion atau gairah yang menyala – nyala dan menggugah. Jantung yang secra spiritual disebut qalbu yang terdiri atas akal dan jiwa / nafs ) berirama rileks, akalpun bekerja sehat. Ujung – ujungnya, neuron – neuron dalam sel otak “ hidup “ sehingga anda memiliki gerak pemikiran yang jernih dan lancar. Jadi menulislah dalam keadaan senang.

11.  Menulis yang banyak,

Robert Southey: “ by writing much, one learns to write well.” ( dengan meulis banyak, orang belajar keras untuk menulis dengan bagus). Ray Bradbury :” quantity produces quality. If you onlywrite a few things, you’re domeed. ( kunantitas meghasilkan kualitas, jika anda menulis sedikit hal, anda sudah ditakdirkan begitu. Raymond chandler  mengatakan, “ the faster I write the better my output. If  I’m going slow, I’m in trouble. It means I’m pusging the words instead of being pulled by them. “ ( semakin cepat saya menulis semakin baik pula hasilnya. Jika saya semakin perlahan, saya justru dalam masalah. Ini berarti saya mendorong kata – kata untuk  keluar daripada ditarik dan dijerat oleh kata – kata itu.  semakin banyak menulis semakin banyak pengetahuan yang kita dapat dan semakin mahir pula kita dalam menulis. Ayo menulislah sebanyak – banyaknya.

12.  Membuat motto dahsyat,

Bagi penulis agar semangatnya tetap terjaga dan konsisten dalam menulis, buatlah motto yang dahsyat yang menggugah semangat dalam menulis. Contohnya seperti di bawah ini




Moto – moto tersebut bisa print out terus  tempel di meja, di dinding kalo perlu buat poster agar terlihat dan bisa dibaca dengan jelas moto – moto tersebut.tujuannya adalah untuk memotivsi diri agar tetap semangat dalam menulis.


13.  Menulis dengan do’a .

Ø  Setiap anda menulis, mulailah persiapan hingga ahir proses, anda wajib memayungi diri dengan do’a.

Ø  Sebelum memulai menulis, dasari diri dengan basmalah, dsn akhiri tulisan anda dengan hamdalah.

Apa rasionalnya menulis dengan do’a? segala yang melekat pada diri kita itu terhingga, sedangkan tuhan tidak terhingga. Jika anda berdoa selama bekerja menulis. Biarlah segala keterbatasan  atau keterhinggaan anda ditutupi oleh keterhinggaan tuhan. Jika anda sedikit kelelahan, biarlah tuhan yang menguatkan fisik anda. Sehingga sebuah naskah bisa tuntas dalam waktu relative singkat.

Berdo’alah sebelum melakukan apapan karena do’a merupakan salah satu usaha untuk keberhasilan kita. Ingat usaha tanpa do’a sombong dan do’a tanpa usaha konyol. Maka seimbangkanlah antara usaha dan do’a agar semua apa yang kita perbuat mendapat ridho-Nya. Aamiin ….

Alhamdulillah resume ke – 25 selesai semoga bermanfaat bagi umat. Terima kasih Prof. much Khoiri atas penjelasnnya yang luar biasa walau banyak kendala sinyal dan lain sebagainya saya bisa tetap mengikuti materi yang telah diberikan. Semoga Allah menggantikan semua amal kebaikan bapak dengan pahala dan keberkahan yang melimpah. Aamiin …

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

YU KE BADUY!!!....

insya allah