DIARY KECIL

Tok tok tok terdengar dari dalam pintu kamar ada yang mengetuk, aku terperanjat kaget karena pagi itu aku tertidur ditempat tidurku walau laptop masih menyala. Entah kenapa pagi itu terasa ngantuk dan suntuk, rencana mau menulis tentang "Suku Baduy" pun kandas terhalang rasa kantuk. Kubuka pintu kamar dengan lesu karena rasa ngantuk belum hilang, kulihat Bibi di depan pintu dan menyampaikan di luar ada tamu, aku bergegas cari kerudung seadanya menemui tamu yang ternyata tamu itu teman yang kuanggap sebagai keluargaku yaitu ibu Yuyum. Kamipun berbincang ke sana dan kemari topik yang dibahas adalah jalan menuju sekolah yang begitu ektrim sehingga kegiatan belajarpun harus kombinasi antara daring dan luring. Tak terasa hari semakin saing Bu Yuyum pun pamitan untuk pulang, sebelum pulang Ia menyerahkan uang amal dan uang koprasi karena memang uang koprasi dan amal aku yang pegang. Setelah menyerahkan uang Ia pun langsung salam dan bergegas pulang. Sepulang Bu Yuyum terdengar Hp ku berbunyi,. Setelah ku buka ternyata ada pemberitahuan dari WKS Kurikulum bahwa hari Jum'at tgl 19 November pukul 09. 00 Wib akan diadakan rapat dinas. Bingung dengan penuh dilematis antara rapat dan jenguk orang tua yang sakit, berkecamuk dalam dadaku. Ahirnya kupaksakan ijin dan Alhamdulillah diijinkan oleh kepala sekolah. Akupun siap - siap dan sekitar pukul 14.00 WIB langsung meluncur untuk pulang. Sebelum pulang ada janji sama teman semasa Aliyahku yang juga sudah kuanggap keluarga dan sedikit ada perlu yaitu bisnis kecil-kecilan yang sudah lama aku jalini. Sesampainya di rumah teman, langsung shalat ashar dan ngobrol, tak terasa waktu magrib pun tiba, ketika hendak shalat Maghrib tiba - tiba mati lampu, shalat magrib pun gelap - gelapan hanya disinari terangnya sepotong lilin. Seusai shalat magrib aku pun pamit untuk pulang, tibalah di kampung halaman sekitar pukul 20.00 WIB. Aku pun disambut iparku dan ibuku. Tidak berselang lama lalu istirahat untuk tidur. Keesokan harinya cuaca mendung, gerimis kecil-kecil tanpa henti, dari pagi sampai sore, tapi hatiku lega melihat ibuku yang mulai berangsur sembuh dan membaik. Sambil menunggu hujan reda kami pun mengambil ikan di kolam untuk dimasak dan makan siang. Alhamdulillah selesai masak kamipun makan bersama keluarga, terasa hangat dan harmonis kurasakan, keakraban keluarga kami. Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan keberkahan selalu Aamiin. Seusai istirahat sebentar, waktu duhur pun tiba suami pergi ke mesjid untuk menunaikan shalat Jum'at di masjid, sambil menunggu suami datang aku siap - siap untuk sholat duhur dan siap - siap untuk pulang.Sesampainya suami pulang dari mesjid langsung pamitan untuk pulang. Mobil melaju dengan kecepatan sedang sambil menikmati keindahan pegunungan yang begitu asri dan memukau, aku pun cerita pengalaman kecilku ketika tinggal di Desa. Mobil terus melaju, terlihat dipinggir jalan gerobak bakmie favorit kami yang begitu menggoda, dan memikat hati, kami pun mampir untuk sekedar makan bakmie dan istirahat. Seusai makan mie tidak langsung pulang tapi meluncur ke serang untuk belanja pesanan, agar ekonomis dan menghemat transport, sekali melangkah satu dua pulau terlampaui. Hehe Seusai belanja sekitar pukul 19.00 WIB. Kami langsung pulang. Diperjalanan dari serang Mandala Alhamdulillah tidak ada kendala suatu apapun kamipun mampir di tukang sate langganan kami untuk mengisi makan malam. Setelah makan sate perutku terasa mules ingin mengeluarkan hajat. Suami yang masih makan aku paksa untuk cepat - cepat selesaikan makannya. Setelah bayar tukang sate perutku semakin melilit dan langsung lari ke mobil untuk mencari toilet, lewat cijoro tidak diketemukan toilet satu pun, ada Indomaret dan Alfamart sudah pada tutup karena waktu sudah menunjukkan pukul 22.20 WIB. Aku semakin panik dan memegangi perut, lewat apotek Gama terlihat ada sebuah mesjid suami langsung berhenti aku pun bergegas turun sambil sempoyongan menahan sakit, keringat bercucuran, logika sehat hilang bahkan berniat buang hajat di kresek karena tak tahannya. Sampai di mesjid bolak balik berkali - kali mencari toilet ternyata toilet tidak diketemukan, karena mesjid tersebut lagi tahap renovasi. Aku langsung puter arah lari - lari ke mobil sambil tungak tengok kiri kanan, terlihat Rumah Sakit Kartini di Kanan jalan, langsung mobil puter arah menuju RS KARTINI, sesampai di parkiran aku menuju toilet dekat pintu gerbang. Setelah sampai di toilet, ternyata toilet tersebut sudah tidak dipakai karena sering mampet. Ahirnya pegawai kantin menunjukan tolilet yang ada di belakang dekat UGD, sambil lari - lari kecil sambil tungak tengok ke sana dan kemari toilet belum juga di temukan, kebetulan ada petugas jaga yang sedang berjaga aku pun menanyakan letak keberadaan tolilet, penjaga pun menunjuk ke arah belakang, tanpa berpikir panjang aku pun terus lari dan lari kecil. Sampai di UGG tetap toilet tak ditemukan, aku liat banyak orang yang berkerumun dan langsung bertanya letak keberadaan toilet, mereka pun menyuruhku jalan terus. Perut sudah tak tertahankan lagi, keringat semakin bercucuran jalan semakin sempoyongan dan ahirnya terlihat di depan ada 3 jejer toilat, langsung aku masuk dengan terburu-buru sampai - sampai tas selempangku pun aku taro di lantai toilet. Alhamdulillah lega rasanya setelah keluar hajat, apalagi dengan perjuangan yang penuh liku dan tantangan. Hehe Terasa nikmat rasanya jika kita sudah terlepas dari masa sulit, terlepas dari penderitaan, dan terlepas dari kesusahan. Kesyukuran hal wajib kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat Allah SWT. Toilet bisa ditemukan. Intinya tetap semangat, tetap optimitis tetap mencari jalan keluar dan jangan lupa tetap bersyukur. Salam wayah kieu😘😘😘

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

YU KE BADUY!!!....

insya allah