Literasi

ACARA KHITANAN


Sunat (khitan) berasal dari bahasa arab yaitu  kha-ta-na yang artinya memotong, menurut sebagian ahli bahasa kata sunat / khitan khusus untuk laki-laki, sedangkan untuk perempuan disebut dengan khalidh

Mengapa harus dikhitan / disunat? Dan apa tujuannya? Setiap muslim laki - laki diwajibkan untuk dikhitan atau di sunat sedangkan untuk perempuan hanya disunatkan saja, dengan tujuan selain mengikuti Sunnah Rasulullah dan nabi Ibrahim, juga menghindari adanya najis dan kotoran pada anggota badan ketika kita sedang mengerjakan shalat, karena tidak akan sah shalat kita apabila terdapat najis dan kotoran melekat pada badan kita.


Hukum khitan menurut Ibnu Kudamah adalah wajib bagi laki - laki muslim. Sedangkan khitan ( khalidh ) bagi perempuan adalah sunah menurut madzhab Malikiyah, Hanafiyah dan hanabilah.


Alhamdulillah tepat tanggal 11 dan 12 September 2021 kemarin, kakakku yang kedua bernama Een Rohani dan suaminya Asep Surahmat Hidayat, merayakan tasyakuran khitanan anaknya yang ke dua yaitu ananda Egi Margi Rahayu.


Sebetulnya dikhitannya sudah lama namun baru kali ini ada kesempatan dan rizqi untuk merayakan tasyakurannya.


Kebiasaan di kampungku ketika ada sodara atau tetangga yang hajatan, para warga dan tetangga datang saling bantu  - membantu dan bahu membahu untuk kesuksesan acara tersebut. Bahkan dua minggu sebelumnya mereka mulai menyiapkan acara tersebut.  Mulai dari memotong kayu, mengumpulkan pisang dari para tetangga, membuat aneka macam kue, pembuatan tungku, pembuatan saung buat masak, pemasangan tenda, pembuatan dekor dan lain - lain. Sungguh keharmonisan yang luar biasa yang patut dilestarikan dan dibudayakan.





Aku pulang ke kampungku pada tanggal 10 September, 2021,  sesampainya di kampungku kulihat hilir mudik para tetangga di rumah kakak ku. Mereka sibuk dengan tugas masing - masing, ada yang nusukin sate kambing dan ayam, ada yang belanja, ada yang bikin kue papais dan bugis, ada yang bikin serundeng dan lain - lain. Aku pun berdecak kagum terhadap kebersamaan dan kepedulian para warga, mereka dengan semangat dan ikhlas membantu tanpa pamrih.



Keesokan harinya para tamu mulai berdatangan walau hari itu bukan hari H - nya, karena kebiasaan di kampung ku  acara hajatan itu dua hari dua malam. Jadi tak heran walaupun acaranya hari minggu tatap hari sabtu harus menyediakan parasmanan.

Malamnya diisi dengan acara Balangan ( undangan khusus bapak - bapak ) dan acara  pembacaan manaqib tuan Syeh Abdul Qodir Jaelani ( Jawahirul Ma'ani) dari jemaah Genclang  Sindangsari Petir, serta Kebetulan adiku yang bernama Yaya Baihaki adalah salah satu anggota manaqib. Jadi dia sendiri iku andil di dalamnya.

Acara manaqib tersebut di isi dengan :

1. Pembukaan, dengan membaca ayat. Al basmalah dipimpin oleh MC ananda Rohman suami dari keponakan ku Winda Badriani

2. Pembacaan Kalam ilahi oleh ust. Umri,

3. Sambutan Shohibul hajat, oleh adik ku Yaya Baihaki

4. Pembahasan/ penjelasan kitab tambihul gofiliin, oleh kiyai H. Ma'arijul Ula

5. Tawasul dan , pembacaan manakib Tuan Syekh Abdul Qodir Jaelani ( Jawahirul Ma'ani) oleh ust. Sutami ust. Aas dan Adiku Yaya Baihaki, 

6. Penutup / do'a oleh kiyai H. Ma'arijul Ula

Acara manaqib tersebut selesai sekitar pukul 11.30, akupun tidak langsung tidur tetapi membereskkan sisa- sisa parasmanan berdua dengan adik ipar ku yang ayu dan baik hati karena memang kebetulan pada waktu itu cuma kami berdua yang ada di situ, sedangkan tetangga yang lain sudah pulang karena kelelahan seharian bekerja. Setelah selesai aku langsung istirahat dan tidur untuk siap - siap menyambut tamu besok.

Keesokan harinya aku bangun kesiangan karena kemaren kelelahan. Buru - buru aku mandi, shalat subuh dan langsung ganti baju untuk didandanin oleh perias.  biar cantik kaya orang - orang hehe....

Singkat cerita selesai dandan sebelum tamu berdatangan kami sekeluarga foto - foto bersama, cuma sayang Abahku, kakak ipar ku dan adik ku gak ikut di foto. Riuh gemuruh alunan musik menyertai acara hajatan, lalu lalang para tamu undangan bagaikan semut yang berbaris mengantri di tempat parasmanan tapi tetap tertib dan terkendali.


Sanak saudara, handai dan Tolan beramai - ramai berdatangan, ada sodara dari Pandeglang, dari koroncong, dari kembang dan masih banyak sodara - sodara yang lain.

Acara tidak berhenti sampai di situ, malamnya ada acara ceramah agama yang membahas tentang hikmah khitan.Adapun susunan acara malam yaitu:

1. Pembukaan dengan membaca basmalah dipimpin oleh MC ananda Rohman

2. Pembacaan Kalam ilahi oleh Ust. Umri, Ust. Atma Wijaya dan  2 qori cilik dari petir

3. Tawasul oleh ust Oom Cijeruk

4. Ceramah agama oleh Kiyai Ahmad Matori masih saudara istri adik bungsu ku dari kampung Kembang Mojong Pandan. 

5. Penutup do'a oleh Kiyai Ahmad Matori

Alhamdulillah selesai rangkaian acara, namun ada hal yang membuat aku berdecak kagum terhadap sodara - sodara ku dan tetangga - tetanggaku, karena setelah selesai acara mereka tidak langsung pulang tetapi mereka merapikan tempat duduk dan lainnya sampai beres seperti sediakala. Aku padamu wahai saudaraku tetanggaku semoga Allah membalas kebaikan semuanya dengan keberkahan yang melimpah Aamiin.... karena tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak acara ini tak kan bisa terlaksana. 


Keesokan harinya masih ada rangkaian acara yang belum di selesaikan yaitu  selamatan beras ( bikin nasi liwet ) dan bagi - bagi parwanten ( sedikit upah cape ) ke parawali ( yang bantu - bantu shohibul hajat ). aku dan suami tidak ikut acara tersebut, karena pagi - pagi sekali langsung pulang untuk ngajar di  La tansa.

Alhamdulillah selesai acara dan banyak hikmah yang kita petik dari acara tersebut yaitu bertemu dengan saudara, kerabat dekat, sahabat dan lain - lain. Intinya dengan acara tersebut selalu terjalin tali silaturahmi dengan sesama. Yu galakan silaturrahmi!!!


13 September 2021

 

By Mar'ah Sapitri

Salam literasi 😘

Komentar

Postingan populer dari blog ini

YU KE BADUY!!!....

insya allah