Qurrota A'yun

 Resume ke - 12 

Tepat tanggal 07 - 08 - 2021 aku pulang untuk menjenguk keadaan orang tuaku di kampung. Selama dalam perjalanan Alhamdulillah lancar tidak ada kendala apapun di jalan. Aku tiba di rumah sekitar pukul 17.00 langsung di sambut oleh keponakan-keponakanku yang lucu-lucu.

Sambil bersenda gurau dan tertawa ria terdengarlah kumandang adzan Maghrib di mesjid - mesjid dan musholla - musholla. Kamipun langsung bergegas ke air untuk menunaikan shalat berjamaah.

Seusai shalat berjamaah langsung kami makan bersama. Sambil melepas rindu karena jarang bertemu.

Seusai makan bersama akupun pamit untuk pulang lagi karena besok ada jam mengajar di sekolah swasta yaitu SMPIT AL MUJAHID.

Ketika diperjalanan kubuka HPku dan ternyata malam ini ada kelas belajar menulis dengan moderator Mr. Bams dan narasumber Joko Irawan Mumpuni dengan materi "MENJADI PENULIS BUKU MAYOR" akupun langsung menulis prolog tanpa menghiraukan bising, hilir mudiknya kendaraan.


Materipun siap di mulai Om Jay langsung mempersilahkan Mr. Bams untuk membuka dan memimpin acara. Mr. Bams pun langsung membuka dan menyampaikan profil pemateri.

Pak Joko pun langsung memperkenalkan diri dan langsung memberi materi.

Setelah aku baca dari profi pak Joko. Ternyata  Sungguh beliau adalah orang yang luar biasa, profesi  beliau sebagai :
1. Direktur penerbitan, penerbit Andi
2. Anggota Dewan Pertimbangan IKAPI DIY
3. Ketua 1, IKAPI DIY
4. Penulis buku, bersertifikat  BNSP
5. Assesor BNSP

Bahkan Sudah hampir 20 tahun beliau menghidupi dunia penerbitan, penulisan dan aktif di asosiasi penerbit di Indonesia.

Banyak sekali pertanyaan yang paling sering ditanyakan kepada beliau adalah :
1. Apa syaratnya agar tulisan kita bisa  
    diterbitkan oleh penebit mayor?
2. Apa kreteria penerbit Mayor ?
3. Apa bedanya penerbit mayor dengan
     penerbit minor atau penerbit Indie yang
     mulai banyak  akhir-akhir ini?
    
Menurut Joko Irawan Mumpuni Sebelum teknologi informasi berkembang pesat seperti sekarang ini; orang hanya mengenal penerbit Mayor dan penerbit Minor, masing-masing punya pendapat masing-masing apa yang membedakan penerbit mayor dan penerbit minor. Namun semua pendapat itu merujuk pada satu kesimpulan yang pasti yaitu Jumlah terbitan buku pertahun penerbit mayor jauh lebih banyak dibanding penerbit minor. berapa jumlahnya? masing-masing punya pendapat sendiri.

penulis merasa lebih bangga jika karyanya diterbitkan oleh penerbit mayor karena :
1.  Naskah karyanya akan dikelola lebih profesional, penerbit mayor biasanya punya fasiliatas lebih baik, modal, percetakan, SDM juga jaringan pemasaran yang lebih luas.

2. Agar karyanya bisa masuk diterima diterbitkan oleh penerbit mayor harus melalui sleksi dengan tingkat persaingan yang sangat mat ketat. Contoh di Penerbit ANDI, tiap bulan naskah yang masuk bisa sampai 300 sd 500 naskah dan yang diterbitkan hanya 50 sd 60 judul saja. tentunya sisanya dikembalikan ke penulis atau DITOLAK.

4. Begitu sulitnya menembus penerbit profesional baik yang penerbit minor apalagi penerbit mayor, maka para penulis ada yang menerbitkan karyanya sendiri yang saat ini penerbit seperti ini kitas sebut dengan Pnerbit Indie.

Nah pertanyaannya adalah naskah buku seperti apa yang bisa diterima dan diterbitkan oleh Penerbit Profesional seperti penerbit ANDI?.  Jawabannya adalah semua naskah buku yang bisa dijadikan buku lalu laris dijual. Berikut ini adalah pengelompokan buku yang bisa dijual dipasaran:

Ada dua kelompok besar buku  yaitu:
1.  Kelompok buku teks
Buku teks adalah buku yang digunakan olah mahsiswa atau siswa dalam proses pembelajaran. Ditingkat sekolah disebut buku pelajaran disngkat BUPEL sedangkan untuk kelompok mahasiswa disebut buku perguruan tinggi disingkat PERTI.

3.  Kelompok buku non teks
Buku non teks adalah sebaliknya dan cenderung disebuat sebagai buku-buku populer karena memang kontennya berupa apa saja yang populer dan dibutuhkan oleh masyarakat.

1) contoh buku teks



2) contoh buku non teks


Menurut Joko Irawan Mumpuni mengatakan" Penerbit adalah lembaga profitable yang mencari keuntungan untuk bertahan hidup dan berkembang sehingga karyawan sejahtera, komsumen puas dalam jangka waktu yg tidak terbatas. oleh karena itu Penerbit boleh dikatakan industri. Naskah yang masuk pun akan dianggap sebagai bahan baku output industri, jika bahan baku bagus maka akan menghasilkan produk yang bagus pula. Oleh karena itu para penulis dan calon penulis harus paham cara berfikir industri penerbitan agar naskah tidak ditolak.

Ini adalah gambaran industri penerbitan secara lengkap, namun jika disedrhanakan akan menjadi seperti ini

Nah sekarang naskah seperti apa yang bisa diteriama penerbit? Naskah yang bisa diterima penerbit  yaitu naskah yang bisa dijadikan buku dan bukunya laku terjual.

ini pembobotan penilaiannya..

Alasan mengapa diterima atau ditolak yaitu

1. Tema tak populer, penulis populer
2. Tema tak populer, penulis tak populer
3. Tema populer, penulis populer
4. Tema populer, penulis tak populer

Ini adalah salah satu data yang dapat kita lihat  dari Google Trend. dalam contoh grafik diatas kita mencoba uji apakah buku yang membahas tentang batu akik sedang dibutuhkan masyarakat saat ini tidak?... ternyata tidak, buku batu akik laku sekitar tahun 2013 sd 2014 saja.

Selanjutnya jika thema telah bagus, penerbit akan mengecek REPUTASI penulisnya, salah satunya  dapat ditelusuri dari Google Schoolar..seperti ini, perhatikan angka-angka berikut ini!

Menurut pak Joko dasar penerbit untuk menentukan oplah atau jumlah cetak  yaitu :
1. Penerbit akan menentukan oplah tinggi jika buku itu dinilai mempunyai market lebar
2.  Penerbit akan menentukan oplah tinggi jika buku itu dinilai mempunyai lifesycle panjang. Life cycle panjang artinya buku itu akan tetpa relevan dimasa yang akan datang dalam waktu yang panjang.

Ingatlah seorang penulis yg telah berhasil tidak  hanya mendapatkan kebanggaan-kebanggaan saja tetapi setikdaknya akan mendapatkan :

1. Kepuasan
2. Reputasi
3. Karir
4. Uang

Nah sekarang apa yang akan penulis peroleh?
1. Peningkatan finansial
     a. Royalti
     b. Diskon pembelian langsung
     c. Seminar/mengajar
2.  Peningkatan karier
     a. Adanya kebutuhan status jabatan
     b. Peluang karier di industri atau perusahaan
3. Kebutuhan batin
    Buku sebagai karya monumental yang akan dikenang sepanjang masa
4. Reputasi
    Buku sebagai karya yang terpublikasi akan 
meningkatkan reputasi penulisnya.

Menurut pa Joko Kwadran  yang disukai penerbiat adalah kwadran  kanan atas yaitu IDEALIS sekaligus INDUSTRIALIS



Resume pertanyaan

πŸ‘‰  Penerbit tidak pernah memberi alasan yang detail ketika naskah ditolak. Alasannya hanya dengan kalimat "Belum sesuai kreteria penerbitan kami"

πŸ‘‰ Visi penerbit ANDI adalah IKUT SERTA DALAM MENCERDASKAN BANGSA. Jadi selama buku itu mencerdaskan baik teks maupun non teks tetap kami terbitkan.

πŸ‘‰ Ada dua kategori buku yang tidak akan pernah di terbitkan sampai kapanpun adalah Buku Pornografi dan buku Politik Praktis.
πŸ‘‰Triknya sangat mudah untuk diterima oleh penerbit mayor,  yaitu , bersahatlah dengan penerbit, dengan penulis-penulis yang sudah berhasil tembus penerbit mayor.. dan diskusilah, bertanyalah.. maka jawaban2 itu akan kita dapatkan dari sana. tidak hanya jawaban yang pasti tetapi motivasi.
πŸ‘‰Untuk menganalisa buku populer bisa kita cocokan salah satunya dengan data grafis di Google Trens.
πŸ‘‰untuk buku fiksi sebaiknya lanjutkan saja sampai selesai, lalu lanjut dengan judul lain dan bila perlu genre fksi yang lain.
πŸ‘‰Buku Fiksi akan mengalami pasang surut dipasaran tergantung pemicu dari banyak aspek. Misal saat ini yang lagi trend adalah Fiksi dngan genre Sastra Serius, sebelumnya yan laris adalah gaya fiksi K-Pop, dan sebelumnya lagi adalah novel-novel idealis.. begit seterusnya kan berputar. jadi kalau sudah punya novel simpan saja dan keluarkan pada saat yang tepat.Namun kalau kita punya jaringan yng luas bisa memaki endors2 agar novel yg kita tulis dibaca banyak orang.
πŸ‘‰bagi para pemula disarankan untuk menulis buku-buku dengan tema2 yang sedang ngtrend. Tulislah teroboslah penerbit mayor dengan setidaknya 5 judul buku2 anda yg best seller. Bila itu terjadi maka sekarang andalah yang dikejar kejar penerbit mayor agar mau menerbitkan naskah melaui penerbitnya.
πŸ‘‰ jika sudah ketemu themanya , outline bisa mengambil dari kombinasi beberapa buku yang telah terbit. Saran carilah outline2 buku bahasa asing yang dengan mudah didapat dari google play book.

Itu resume ke 11 pada malam hari,. Yang bagus dan menarik untuk di simak dan dipelajari. Nah kesimpulanDari materi kali ini adalah jadilah penulis yang handal dan berkualitas yang tetap memperhatikan sistem penilaian dan bobot di penerbit yaitu: editorial bobotnya kurang lebih 10,%,  peluang potensi pasar bobotnya kurang  lebih 50% -100%, keilmuan bobotnya kurang lebih 30%, dan reputasi penulis bobotnya 10% - 100%, kalau semua itu terpenuhi insya Allah buku kita akan diterbitkan oleh penerbit mayor.

Terimakasih Om Jay, terimakasih narasumber yang hebat dan terima kasih pak Joko atas materi yang luar biasa ini,  semoga Allah membalas kebaikan guru - guruku di grup belajar menulis ini.

Beli teko di kota Bogor
Beli teri di Surabaya
Pak Joko penerbit mayor
Materimu luar biasa


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

YU KE BADUY!!!....