MAN JADDA WA JADDA

 Resume pertemuan ke – 7

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah pada tanggal 01 agustus saya baru bisa membuka hp dan laptop setelah sekian lama dengan kesibukan mondar mandir mencari sebongkah berlian.

Di sela kesibukanku sebagai seorang pembisnis kecil – kecilan dan juga guru di SMP negeri lebakgedog, di SMPIT Al Mujahid, di TPA Latansa dan juga guru privat mengaji ba’da magrib sampai 21.00 ahirnya bisa buka hp dan laptop kembali untuk membuat resume pada pertemuan ke – 7. Mohon maaf kepada Om Jay dan narasumber yang lain bukannya gak mau aktif namun keadaanlah yang memaksaku seperti ini. Namun ku  yakin tidak ada kata terlambat untuk maju, lebih baik terlambat menyetor resume daripada tidak sama sekali.

Alhamdulillah walaupun terlambat, tapi materi gak pernah dihapus di hp apalagi materi yang belum sempat ku baca dan kubuat resume.

Pelatihan menulis gelombang 19  pada pertemuan yang ke- 7 ini  membahas materi tentang “ MENERBITKAN BUKU SEMAKIN MUDAH DI PENERBIT INDIE” dengan moderator yang cantic dan imut yaitu Ibu Aam Nurhasanh S. Pd. Dengan narasumber Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.

 


Melihat profil pak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. masih sangat muda belia, beliau lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Tinggal di Bekasi dan berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Beliau memulai aktivitas menulis pada tahun 2009. Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul” MajorsFor The Future” bahkan puluhan puluhan tulisannya sudah di muat di berbagai media cetak seperti tabloid bola, harian bola,tabloid soccer, harian kompas, kedaulatan rakyat, warta kota, media Indonesia, dan majalah hidup. Sungguh prestasi  yang luar biasa yang patut diacungi jempol.

Menurut pak Brian menerbitkan buku semakin mudah karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Beda dengan dahulu kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Elekmedia dll. Penulis harus berjuang hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Ketika naskah diterimapun proses penerbitannya sangat lama. Tapi kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan – rintangan tersebut.

Dengan penerbit indie

1.       naskah pasti diterbitkan

2.       proses penerbitan mudah dan cepat

Nah bagi penulis pemula penerbit indie menjadi  solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Walau di penerbit indie kita perlu keluar biaya untik mendapat fasilitas pra cetak penerbitan, tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas  penerbitan yang memuaskan.

Tapi sebelum kita memilih penertbit mana yang akan kita pakai sebaiknya kita harus memahami betul ketentuan tiap penerbit dan memilih yang cocok. Karena penerbit memiliki penawaran yang dan ketentuan yang berbeda – beda.

Di sini pak Brian akan mempromisikan ketentuan menerbitkan buku di penerbit temannya.

Jika diperhatikan ketentuan umumnya dari poster di atas yaitu untuk editing, penerbit Gemala melakukan :

1.        Edit ringan saja / tidak mendalam

2.       Jumlah minimal cetak  10 eksemplar

3.       Biaya sebesar Rp. 300.000 untuk maksimal 130 halaman A5, jika lebih dari itu kena biaya tambahan.

4.        Jangan memberi target kapan buku harus selesai terbit, karena naskah harus mengantri untuk diproses.

5.       Proses penerbitan paling cepat 1 bulan. Tergantung antrian cetak dan ISBN.

6.       Sebelum terbit kita akan diberi naskah buku PDF ( dengan watermark) untuk dicetak kembali.

7.       Naskah buku harus disertai dengan kelangkapan naskah yaitu :

a.       Cover ( judul dan nama penulis saja)

b.      Prakata ( wajib ada dan ditulis oleh penulis sendiri )

c.       Kata pengantar ditulis orang lain dan tidak wajib ada.

d.      Daftar isi ( tanpa nomor halaman )

e.      Profil penulis

f.        Sinopsis ( 3 paragraf, masing – masing 3 kalimat )

Selain paket penerbitan Rp. 300.000,- ada juga paket penerbitan gratis, jika dari awal sudah berniat mencetak lebih dari 40 eksemplar. Jadi kita tidak usah bayar RP. 300.000  cukup bayar biaya cetaknya saja. Dan tidak ada ketentuan terkait jumlah halaman.

Sungguh luar biasa materi yang disampaikan pak brian ini, banyak ilmu yang kita belum tahu apa itu penerbit mayor, penerbit indie dan  ketentuan dalam menulis. Semoga kita dipermudah dalam urusan dan langkah kita untuk bisa menerbitkan buku karya sendiri dan manfaat bagi umat Aamiin ….

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

YU KE BADUY!!!....