Bersyukur dalam keadaan apapun


 Sepoy _ sepoy angin di pedesaan yang begitu menyegarkan, dibalut kabut lembut bagaikan gulungan kapas yang lembut, tertiup angin ke sana dan kemari menyelimuti desaku yang indah nan asri.


Pagi itu terlihat matahari mulai menampakkan wajahnya walau masih terlihat malu - malu, kabut pun tersingkir dan cerai berai sirna entah ke mana.


Kulihat kesibukan ibuku di dapur, yang sedang siap - siap untuk pergi ke sawah bersama ayah. 


Setelah selesai beres-beres ayah dan ibuku mengajak ku untuk ikut serta bersama mereka pergi ke.sawah.


Disepanjang perjalanan kulihat keindahan sawah bagaikan hamparan permadani di tambah dengan kicauan burung merdu sambil melompat ke sana - kemari dengan riangnya.


Sesampai di sawah langsung ayah turun ke sawah untuk memanen padi yang sudah menguning. Matahari pun semakin meninggi, semakin terasa terik matahari yang membakar wajahku, sesekali aku berteduh di kubug yang ada di tepi sawah sambil menyeka keringat yang bercucuran. Kupandangi hamparan sawah yang luas bak permadani tak berujung, ku bergumam " ya Allah alangkah indahnya ciptaan-Mu".


Setelah pukul 11.00 ayah dan ibu pun mengajakku tuk pulang, sesampainya di rumah sudah tersedia makanan yang di masak kakaku di rumah, walaupun terlihat sederhana hanya dengan sambel, ikan tongkol, tumis kangkung, kukus tahu si tambah dengan lalap timun, duuuuh rasanya itu lho tak ada bandingannya. Sampai - sampai baku nambah dua kali saking laparnya.


Ku bersyukur punya keluarga walaupun sedehana tapi kami saling peduli dan saling menyayangi. Intinya seenak apapun makanan yang makan dan semah apapun makanan yang kita makan akan terasa hambar tanpa adanya rasa syukur dalam diri kita. Aku ingat kata-kata guru ngajiku " apabila kita bersyukur maka Allah akan menambahkan nikmatnya, tapi apabila kita kufur niscaya adzab Allah amat pedih"


Semoga kita jadi orang yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan Aamiin 🤲🤲🤲

Komentar

Postingan populer dari blog ini

YU KE BADUY!!!....