al 'ilmu bila amal kasyajaru bila tsamar
Resume peertemuan yang ke – 9
Di keheningan malam yang begitu sunyi, sepi terdengar sayup
– sayup suara burung yang biasa besuara pada malam hari. ku branjak ke kamar
mandi untuk menghadap sang kusa dengan harap dapat ridho dan pahala darinya.
Relung hatiku berbisik aku punya PR resume pertemuan ke – 9,
ah aku materi aja lah untuk membuat resume. Sebelum membuat resume tentunya
kupelajar dan kubaca dulu mater yang diasampaikan narasumber, sungguh luar
biasa isi materinya sampe ku baca semua pertanyaan dan jawabannya semua dengan
tuntas, aku salut padamu bu dita.
Setelah ku baca materi ada terselip rasa iri kepada rekan –
rekan literasi “ ingin rasanya ikutan menyimak materi ketika pembeajara
berlangsung” tapi hal itu tak mungkin bisa terjadi karena bentrok dengan
kegiatan halaqah anak – anak di rumah. Sedih tinggalah sedih yang terpenting
sekarang aku mampu mempelajari dan berusaha untuk tetap komitmen dalam menulis
aamiin.
Kemalasan, kebuntuan sering kali menghantui dalam menulis
bahkan aku bingung untuk mengatasinya tapi
ternyata ada trik jitu yang disampaikan oleh narasumber yang luar biasa hebat,
masih muda tapi ilmu dan pretasinya luar biasa hebat. Beliau lahir di Subang, 23 Mei 1990 dengan
profesi sebagai guru IPA di SMPN 1 Cipendeuy Subang. Selain cantik, muda dia
juga cerdas bahkam pernah meraih penghargaan dari Dinas pendidikan dan
kebudayaan kabupaten subang sebagai guru berprestasi ( 2021). Karya literasinya
sungguh membanggakan hingga karyanya mampu menembus penerbit mayor Yaitu Ibu Ditta Widya Utami, S. Pd., Gr. Dengan
moderator si bloger millennial yaitu
teman dan motivatorku bu Maesaroh, S.Pd., M.Pd. dengan materi “MENGATASI
WRITER’S BLOCK” sebuah tema yang menarik dan luar biasa bagus untuk dipelajri.
Pembaca yang budiman apa sih writer’s block itu? Mari kita simak pemaparan dari Ibu Ditta Widya Utami, S. Pd., Gr. Tapi sebelum mempelajari materi bu ditta memberi tantangan dengan aturan maen sebagai berikut:
1.
Bu Ditta akan membagikan
sebuah foto
2.
Silahkan buat tulisan (
boleh cerpen,puisi , dll) minimal 3 paragraf atau bait
3.
Waktu yang diberikan 15
menit
4.
Selama tantangan grup akan
dibuka, jadi yang sudah menyelesaikan tantangan, kirim ke grup
5.
Grup akan di kunci bila
waktu tantangan sudah habis.
Setelah para peserta membuat tantangan beliau bertanya “
bagaimana Bapak / Ibu apakah ada yang sempat merasa tak punya ide menulis? /
sudah menulistapi kehilangan kata – kata? Kalau iya berarti kita terserang
writer’s block. Menurut beliau yang di kutip
Wikipedia writer’s block dapat diartikan keadaan saat penulis kehilangan
kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Misalnya
sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari biasanya,
atau merasa stress dan frustasi untuk
menulis. Keadaan ini bisa menimpa penulis pemula atau professional, karena
writer’s block umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen / kompetensi
menulis.
Lantas berapa lama writer’s block itu terjadi ? jawabannya
adalah tergantung seberapa lama penulis dapat mengatasi writer’s block. Dengan
kata lain writer’s block bisa terjadi dalam hitungan menit, jam, hari. minggu,
bulan bahkan bisa jadi bertahun – tahun.
Selanjutnya mau sampai kapan kita biarkan writr’s block
terjadi? Nah langkah agar kita bisa
mengatasi writer’s block yaitu
mengertahui penyebabnya dan mencari solusinya.
Lantas apa penyebab wrter’s block? Peyebab writer’s block menurut bu Ditta yang
kutip dari kamus Oxford yaitu :
1.
Mencoba metode/ tofik baru
dalam menulis
Mencoba metode / tofik baru dalam menulis
bisa jadi penhyebab terjadinya writer’s block kenapa? karena hobby/selera setiap orang berbeda –
beda misalnya dari tantangan di awal bagi penikmat wayang atau sejarah ia tidak
menemukan kesulitan untuk menulis tetapi sebaliknya jika ia tidak pernah
menonton wayang dan tidak tahu tokoh-tokoh wayang maka ia akan kesulitan. Tapi
kemudian teguhkan komitmen, lalu cari bahan bacaan tambahan, maka writer’s
block bisa segera diatasi. Pada kasus ini mempelajari teknik dan banyak
berlatih menulis merupakan solusi terbaik untuk meminimalkan dampak writer’s
block.
2.
Stress lelah fisik / mental
Stress, lelah fisik/ mental juga bisa
mengakibakan writer’s block kenapa? karena terlalu memaksakan diri dalam banyak
pekerjaan hingga membuat tubuh lelah bisa membuat burn out. Hanya sedikit yang
masih mampuh menulis dalam keadaan sakit / lelah fisik. Pada kondisi seperti
ini istirahat yang cukup, cari ruang dan udara segar, lakukan hal – hal yang
membahagiakan, refresh kembali hati kita sehingga kita bisa mendapat inspirasi
baru dalam menulis.
3.
Terlalu perfeksionis
Last but least … terlau perfeksionispun bisa
mengakibatkan writer’s block loh kok bisa?
Ada pepatah mengatakan perfectionism kills creativity ( pefeksionis itu
bisa mematikan kreativitas ). Saat menulis, orang yang prfeksionis mugkin akan
berpikir apakah kalimat sudah tepat? Apakah ada kaitannya paragraf satu dengan
yang lainnya ? dll. Atau ketiak seseorang sudah sangat popular dengan
tulisannya. Missal tulisan diblog banyak yang baca ratusan hingga ribuan .
menerbitkan buku hingga best seller. Yang seperti ini pun bisa jadi terjebak
dalam lingkup perfesionis. Tulisan yang dulu booming yang sekarang harus
booming juga harus banyak yang dibaca.
Nah kekhastiran seperti ini justru yang akan mengakibatkan writer’s block
nempel lebih lama pada kita. Maka jika ini terjadi ingatlah kembali alasan awal
kita menulis. Tujuan kita menulis, dan masa – masa merintis menjadi seorang
penulis.
Resume dari pertanyaan pertemuan ke – 9
1.
Tulisan yang baik adalah
tulisan yang selesai, sebaik apapun diksi yang digunakan sekeren apapun alur
yan di buat jika tidak selesai maka akan menggantung . jadi tukisan yang tentu lebih baik daripada
tulisan yang menggantung. Adapun tidak sesuai alur itu urusan tahap berikutnya
dengan di edit ( editing ) karena buku aja ada revisinya.
2.
Cara efektif dan cerdas
mengatasi writer’s block yaitu dengan jalan – jalan, gak perlu jauh dan mahal
yang penting bisa merefsesh pikiran dan hati kita. Atau hal lainnya dengan
membaca buku dll.
3.
Cara agar bisa
mengatasi writer’s block dan tips menghindari writer’s block yaitu ternyata menurut bu Ritta malas tidak
dikategorikan kedalam writer’s block, karena writer’s block umumnya tidak
disebabkan oleh masalah komitmen / kompetensi menulis, justru yang rajinlah
menulislah yang memiliki peluang beasr terserang writer’s block. Namun untuk mengatasi masalah menulis bisa dibuat target atau tantangan.
4.
Agar ide – ide tidak hilang
para penulis harus mempunyai catatan pribadi. Saat ide – ide bermunculan mereka
akan mencatat di note. Minimal buat outline
tulisan terlebih dahulu. Karena outline akan menerangkan ide
kitasehingga ide tidak akan hilang.
5.
Cara mengatasi writer’s
block tidak telalu lama dengan banyaknya aktivitas berpikir sehari - hari yaitu gunakan golden time saat
menulis. Tiap orang punya golden time masing – masing. Ada yang fokus menulis
sebelum tidur,ada yang fokus sebelum
matahari menjelang terbit dll. Maka ketahui golden time kita dan menulislah di saat itu utk menghindari
writer’s block.
6.
Writer’s block yang menimpa
setiap orang berbeda –beda . maka penangnannya pun akan berbeda. Dan yang tahu
kekurangan dan kelebihan diri adalah diri kita sendiri. Maka cara yang efektif
untuk menghindari writer’s block adalah dengan mengenali diri sendiri.
7.
writer’s block dalam dunia menulis ibarat
sebuah siklus, ketika kita bisa menyelesaikan writer’s block tahap pertama maka
aka nada tahap berikutnya, karena dalam menulis akan selalu ada tapi dengan
kadar yang berbeda.
8.
Menurut bu Ritta kita tidak perlu menurunkan
standar yang hendak dicapai dalam menulis. Memasang standar untuk tulisan kita
tentu hal yang baik. Hanya saja kita harus selalu mawas diri agar tidak
tenggelam dalam sikapperfeksionistersebut. Tetapkan standar stabil dan terus
menulis.
9.
Hal yang bisa dilakukan
untuk mencegah writer’s block yaitu hindari stress, istirahat cukup, buat
target yang bisa kita jangkau dan intinya jangan lupa bahagia.
10.
Mengubah out line sebetulnya
sudah merupakan salah satu cara nebgatasi writer’s block tapi jika mengubah
outline mendatangkan writer’s block mungkin kita harus priksa kembali. Jika
masalah bisa diatasi dengan referensi
baka ayo baca, namun jika terkait teknis, sebaiknya minta dikoreksi
kembali.
11.
Writer’s block itu ibarat
virus bagi penulis, nah vaksin yang tepat untuk mencegah wrter’s block yaitu bahagia. Kenapa ? karena writer’s block
adalah sinyal kalua pikiran kita sedag penat.
12.
Writer’s block bisa terjadi
di awal, di tengah dan di ahir tulisan kita. Namun banya mengira bahwawriter’s
block itu dirasakan di awal dan di tengah saja. Dalam menulis gunakan rumus
pembalap, saat mengendarai motor / mobil jika kita “ tidak
melihat/menghiraukan” speedometer bukankan ngegas hingga kecepatan 100km/jam
tak akan terasa? Lain halnya dengan sering melihat speedometer saat akan ngegas
malah ngerem kerena muncul was –was. Dalam menulispun begitu, menulis tanpa
mengiraukan tanda baca memang sulit dilakukan di awal. Tapi jika sudah biasa
itu sangat membantu mengurangi writer’s block,
13.
Konsisten dalam menulis
dan menambah jam terbang kita dalam
menulis dengan sendirinya ketidakteraturan menulis, tulisan yang tanpa arah dan
kesalhan – kesalahan lainnya akan berkurang. Mengapa? Karena setiap kita menulis,
setidaknya akan melakukan self editing , melakukan refleksi baik sadar / idak.
Jadi kesimpulannya adalah writer’s block bisa terjadi pada
siapa saia baik penulis pemula ataupun profesioal yang terpenting bagi kita
seorang penulis adalah tahu bagaimana cara mengatasi wroteer’s block itu sendiri.
Berbahagialah, tersenyumlah karena dengan kebahagian itu
akan muncul ide – ide berlian dan cemerlang.
Terimakasih bu Ritta atas ilmunya yang luar biasa semoga
allah membalas dengan keberkahan dan pahala aamiin
Semoga tulisan ini
bermanfaat bagi umat wassalam…. Salam literasi!!!
Mantap resumenya bu. Sekali mengirim langsung 3 resume👍👍😍
BalasHapusMakasih bu
HapusLengkap sekali. Butuh referensi bisa langsung mampir ke sini. Semangat terus, Ibu.
BalasHapusMakasih Bu uadah mampir, semangat juga buat ibu
Hapus